loading...
loading...
ADR (Advanced Digital Recording) merupakan produk hasil riset Phillip melalui anak perusahaannya OnStream. Produk pertama yang diluncurkan pada tahun 1999 memiliki kapasitas normal 15 gigabyte dan 30 gigabyte untuk kompresi.
ADR memiliki drive yang dapat mengatur posisi secara tepat bila ada pergeseran pita yang paling kecil sekalipun. ADR dapat membuat 192 track pada tape 8mm.
Kemampuan ADR untuk membaca 8 track sekaligus membuatnya dapat meningkatkan kecepatan transfer data, meskipun kecepatan penggulungan pita tak terlalu tinggi. Hal ini juga mengakibatkan kerusakan pita menjadi menurun. Selain itu, ECC dapat dituliskan secara vertikal maupun horisontal sehingga reliabilitas lebih terjaga. Demikian bagus sistem pembetulan terhadap kerusakan pada ADR sehingga jika seluruh 24 track dari 192 track yang ada rusak, data masih dapat diperoleh kembali 100 %, atau dapat dikatakan hanya ada 1 bit yang tak dapat terbaca dari 101 bit data terekam. Suatu angka yang bahkan lebih baik 10.000 kali dibandingkan dengan hard disk.
ADR juga melakukan teknik pemetaan lokasi media yang rusak sebelum penulisan data dengan menggunakan servo, sehingga dapat mengefisien perekaman data dua kali lipat. Pada pita biasa, head akan menulis data kemudian mengulangi membacanya untuk memastikan tidak adanya kerusakan tulis. Jika menemui lokasi yang tidak dapat dibaca, maka data akan ditulis ulang di tempat lain, dan lokasi tersebut dicatat sebagai lokasi rusak. Pada ADR, saat head menulis, ia akan membaca dulu sinyal servo yang ada pada kedua sisi track data. Jika ada kerusakan, head langsung mengetahui dan tidak menulis pada lokasi tersebut, tetapi mencari lokasi berikutnya yang tidak rusak, baru melanjutkan menulis kembali.
ADR memiliki drive yang dapat mengatur posisi secara tepat bila ada pergeseran pita yang paling kecil sekalipun. ADR dapat membuat 192 track pada tape 8mm.
Kemampuan ADR untuk membaca 8 track sekaligus membuatnya dapat meningkatkan kecepatan transfer data, meskipun kecepatan penggulungan pita tak terlalu tinggi. Hal ini juga mengakibatkan kerusakan pita menjadi menurun. Selain itu, ECC dapat dituliskan secara vertikal maupun horisontal sehingga reliabilitas lebih terjaga. Demikian bagus sistem pembetulan terhadap kerusakan pada ADR sehingga jika seluruh 24 track dari 192 track yang ada rusak, data masih dapat diperoleh kembali 100 %, atau dapat dikatakan hanya ada 1 bit yang tak dapat terbaca dari 101 bit data terekam. Suatu angka yang bahkan lebih baik 10.000 kali dibandingkan dengan hard disk.
ADR juga melakukan teknik pemetaan lokasi media yang rusak sebelum penulisan data dengan menggunakan servo, sehingga dapat mengefisien perekaman data dua kali lipat. Pada pita biasa, head akan menulis data kemudian mengulangi membacanya untuk memastikan tidak adanya kerusakan tulis. Jika menemui lokasi yang tidak dapat dibaca, maka data akan ditulis ulang di tempat lain, dan lokasi tersebut dicatat sebagai lokasi rusak. Pada ADR, saat head menulis, ia akan membaca dulu sinyal servo yang ada pada kedua sisi track data. Jika ada kerusakan, head langsung mengetahui dan tidak menulis pada lokasi tersebut, tetapi mencari lokasi berikutnya yang tidak rusak, baru melanjutkan menulis kembali.
Gambar 1 Rackmount dan media ADR tape cartridge 120 GB.
loading...
loading...
0 Comments
EmoticonEmoticon