loading...
loading...

Penerjemah Bahasa Pemrograman

loading...
loading...
Program yang Anda gunakan, entah sebagai program aplikasi ataupun program sistem, sebenarnya dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman. Sebagai contoh, sistem operasi Linux dibuat dengan menggunakan bahasa C.

Sesudah dibuat dengan menggunakan sebuah bahasa pemrograman (dalam hal ini program dinamakan kode sumber atau source code), kode sumber perlu diterjemahkan menjadi kode mesin yang berupa deretan angka 0 dan 1. Hal ini perlu dilakukan mengingat komputer hanya mengenal kode biner. Berkas yang berisi kode mesin inilah yang Anda instal pada komputer Anda, sedangkan kode sumbernya dipegang oleh pembuatnya.

Umumnya program dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman yang mudah dipahami oleh manusia. Biasanya menggunakan kata-kata bahasa Inggris; misalnya IF untuk menyatakan "jika" dan AND untuk menyatakan "dan".

Penerjemah bahasa pemrograman dibedakan menjadi assembler, kompiler, dan interpreter.
  • Assembler adalah program yang digunakan untuk menerjemahkan kode sumber dalam bahasa rakitan (Assembly) ke dalam bahasa mesin.
  • Kompiler adalah program penerjemah yang mengonversi semua kode sumber selain dalam bahasa rakitan menjadi kode objek. Hasil berupa kode objek inilah yang bisa dijalankan oleh komputer. Perlu diketahui, proses untuk melakukan penerjemahan ini biasa disebut kompilasi. Bahasa seperti COBOL dan C menggunakan kompiler.
Proses kompilasi dengan compiler.
Gambar 1 Proses kompilasi dengan compiler.
loading...
  • Interpreter adalah program yang menerjemahkan per satu instruksi. dalam kode sumber dan kemudian segera menjalankan instruksi yang telah diterjemahkan tersebut. Bahasa seperti BASIC pada awalnya menggunakan interpereter (misalnya BASICA). Namun, belakangan muncul BASIC yang menggunakan kompiler (misalnya Turbo BASIC).
Perbedaan kompiler dan interpreter.
Gambar 2 Perbedaan kompiler dan interpreter.
Kedua pendekatan penerjemahan tersebut tentu saja mempunyai kelebihan dan kelemahan.

Keuntungan penggunaan kompiler:

  1. Pengerjaan instruksi dilakukan dengan sangat cepat karena setelah kode objek terbentuk tak perlu lagi adanya penerjemahan, mengingat komputer dapat memahami kode objek secara langsung.
  2. Kode objek dapat didistribusikan ke komputer lain tanpa perlu menyertakan kode sumber dan kompiler, sehingga kerahasiaan kode sumber tetap terjamin.

Kelemahan kompiler yakni seluruh kode sumber harus benar secara sintaks agar program bisa diuji.

Pendekatan dengan interpreter mempunyai keunggulan dalam hal kemudahan mencari kesalahan seandainya program menghasilkan sesuatu yang dianggap salah ketika program dijalankan, karena kode sumber selalu tersedia. Namun hal ini juga sekaligus menjadikan titik kelemahan interpreter. Pertama, kode sumber harus selalu tersedia sehingga tidak dimungkinkan untuk merahasiakan kode sumber. Kedua, kecepatan eksekusi menjadi lambat karena setiap kali instruksi akan dijalankan perlu diterjemahkan dulu

Namun pada saat ini terdapat kecenderungan untuk menggabungkan kedua pendekatan penerjemahan tersebut. Kalau pada umumnya kode objek hasil bentukan kompiler disimpan dalam hard disk, maka beberapa perangkat lunak tidak melakukan hal seperti itu. Dalam hal ini kode sumber tetap diperlukan, tetapi sebelum instruksi dijalankan, seluruh instruksi diterjemahkan terlebih dulu menjadi kode objek yang disimpan dalam memori utama. Pendekatan seperti ini dilakukan misalnya pada PHP (sebuah bahasa pemrograman di lingkungan Web, yang dipakai untuk membentuk halaman Web yang bersifat dinamis).           
loading...
Catatan:Di lingkungan UNIX dan Linux dikenal istilah yang disebut bahasa skrip (script language). Bahasa seperti ini biasa juga disebut bahasa makro. Bahasa seperti ini mengharuskan kode sumber tetap tersedia. Perl dan Korn shell merupakan contoh bahasa skrip.
loading...

0 Comments


EmoticonEmoticon

loading...
loading...